Hasil akhir ubin marmer yang dipoles menawarkan permukaan halus dan reflektif yang secara signifikan meningkatkan daya tarik visualnya. Namun, kehalusan yang sama dapat mengurangi traksi, terutama saat ubin basah. Di lingkungan basah, risiko tergelincir meningkat, karena permukaan yang dipoles cenderung kurang tahan terhadap permukaan bagian bawah dibandingkan dengan marmer yang tidak dipoles atau diasah. Kilauannya, meskipun diinginkan karena kualitas estetikanya, dapat menimbulkan masalah keamanan di area yang rentan terhadap kelembapan, seperti kamar mandi, dapur, dan dek kolam renang.
Dimensi dan konfigurasi ubin mosaik dapat memainkan peran penting dalam ketahanan slipnya. Ubin yang lebih kecil menghasilkan lebih banyak garis nat, yang dapat memberikan tekstur tambahan dan membantu meningkatkan cengkeraman. Desain pola mosaik juga dapat memengaruhi cara air mengalir dan berinteraksi dengan permukaan. Ubin yang disusun dalam pola rumit dapat memberikan tekstur bervariasi yang meningkatkan daya tarik. Sebaliknya, ubin yang lebih besar dapat mengurangi jumlah garis nat sehingga mengurangi luas permukaan gesekan, yang berpotensi menyebabkan risiko tergelincir lebih tinggi.
Marmer, sebagai batu alam, memiliki tingkat penyerapan air yang bervariasi tergantung pada porositasnya. Ubin dengan porositas lebih tinggi dapat mempertahankan kelembapan sehingga mengakibatkan permukaan licin saat basah. Untuk mengurangi hal ini, produsen sering merekomendasikan penggunaan bahan pelapis yang mengurangi penyerapan air dan meningkatkan ketahanan ubin terhadap noda. Meskipun sealant dapat meningkatkan kinerja dalam kondisi basah, namun tidak sepenuhnya menghilangkan risiko tergelincir. Penting bagi pelanggan untuk memilih ubin yang telah dirawat dengan tepat sesuai tujuan penggunaannya.
Untuk lingkungan yang sering terpapar air, seperti area pancuran, kolam renang, atau teras luar ruangan, tindakan tambahan mungkin diperlukan untuk memastikan keselamatan. Perawatan dan pelapis anti selip yang dirancang khusus untuk marmer yang dipoles dapat diterapkan untuk meningkatkan traksi tanpa mengurangi tampilan ubin. Pelanggan harus berkonsultasi dengan produsen atau profesional pemasangan tentang opsi yang tersedia yang dapat meningkatkan ketahanan terhadap slip sekaligus menjaga kualitas estetika marmer.
Perawatan berkelanjutan sangat penting untuk menjaga ketahanan slip ubin mosaik marmer yang dipoles . Seiring waktu, penumpukan kotoran, sisa sabun, minyak, dan residu lainnya dapat membentuk lapisan tipis yang memperburuk kelicinan. Untuk menjaga kondisi optimal, disarankan untuk melakukan pembersihan rutin dengan pembersih pH netral yang diformulasikan khusus untuk marmer. Selain itu, menggunakan teknik seperti mengepel dengan kain bersih dan kering dapat membantu mencegah penumpukan kelembapan dan menjaga keutuhan permukaan. Perawatan rutin tidak hanya meningkatkan keamanan tetapi juga memperpanjang umur ubin.
Ketahanan slip dapat diukur melalui metode pengujian standar, yang paling umum adalah Koefisien Gesekan (COF). Ubin dengan peringkat COF 0,6 atau lebih tinggi umumnya dianggap aman untuk lingkungan basah. Saat mempertimbangkan ubin mosaik marmer yang dipoles, pelanggan disarankan untuk meminta informasi tentang peringkat COF dan sertifikasi pengujian yang relevan. Pengetahuan ini memberdayakan pelanggan untuk membuat keputusan berdasarkan informasi yang memprioritaskan keselamatan dalam proses pemilihan mereka.