Beveling: Beveling adalah proses memotong tepi ubin sedikit miring, antara 30 hingga 45 derajat. Teknik ini melembutkan ketajaman tepi ubin dan memberikan hasil akhir yang ramping dan modern. Tepi miring tidak hanya lebih aman tetapi juga lebih menarik secara visual karena memungkinkan cahaya untuk memantulkan ubin pada sudut yang berbeda, menciptakan tampilan yang dinamis dan elegan. Metode ini sangat efektif untuk menghindari cedera dari sudut yang tajam di daerah sibuk, seperti lorong, dan memberikan transisi yang mulus antara ubin dan permukaan di sekitarnya.
Tepi bulat (bullnose): Tepi bullnose adalah salah satu metode yang paling umum untuk membulatkan sudut -sudut yang tajam dari ubin. Dalam proses ini, ujung -ujungnya dihaluskan menjadi kurva yang lembut. Tepi yang diselenggarakan sangat bermanfaat untuk instalasi ubin di mana keselamatan menjadi perhatian, seperti di dekat meja, di kamar mandi, atau di sekitar pancuran di mana kemungkinan kontak langsung dengan tepi lebih tinggi. Hasil akhir putaran tidak hanya menghilangkan ketajaman tetapi juga meningkatkan penampilan keseluruhan, memberikan tampilan yang lebih lembut, lebih selesai yang melengkapi permukaan ubin yang dipoles. Metode ini sering digunakan ketika ubin dipasang di lingkungan basah, memastikan bahwa tidak ada tepi yang keras dan tajam yang terpapar kelembaban.
Chamfering: Chamfering mengacu pada proses memotong tepi ubin pada sudut 45 derajat untuk menghilangkan sudut yang tajam, menciptakan kemiringan yang halus. Teknik finishing ini diterapkan pada ubin di daerah di mana ketajaman dapat menimbulkan bahaya keselamatan, seperti di kamar mandi perumahan, dapur, atau bahkan ruang komersial. Tepi chamfered memberikan tampilan yang bersih dan tepat yang meningkatkan desain keseluruhan sambil menawarkan perlindungan dari cedera yang tidak disengaja. Potongan miring membuat tepi lebih nyaman untuk disentuh dan mengurangi kemungkinan chipping atau retak di bawah pakaian biasa.
Tepi Miteri: Mitering adalah proses memotong tepi ubin pada sudut 45 derajat untuk memungkinkan mereka bertemu dengan mulus di sudut-sudut, menciptakan sambungan yang tajam dan bersih. Metode ini sangat ideal untuk instalasi ubin yang membentuk sudut atau transisi yang ketat. Tepi yang dipotong tidak hanya meningkatkan keselamatan dengan menghilangkan sudut-sudut yang tajam tetapi juga memberikan ubin tampilan profesional, high-end, karena mereka dengan mulus berbaur bersama di sudut-sudut. Teknik ini digunakan di area seperti sudut kamar mandi atau area di mana ubin marmer bertemu trim, memberikan hasil akhir yang canggih dan dipoles.
Polishing: Setelah tepi ubin dipotong, mereka dapat dipoles untuk memastikan bahwa mereka tetap halus dan bebas dari kekasaran. Polishing meningkatkan kilau tepi, membuatnya menyatu dengan permukaan ubin yang dipoles. Proses pemolesan menghilangkan ketidaksempurnaan apa pun yang ditinggalkan oleh alat pemotong, memberikan hasil akhir berkualitas tinggi yang membuat ubin lebih tahan untuk dipakai. Tepi yang dipoles juga lebih tahan terhadap pewarnaan dan penyerapan kelembaban, yang sangat penting di area kelembaban tinggi seperti kamar mandi atau dapur. Tepi yang dipoles dengan baik juga mempertahankan daya tarik estetika ubin, memastikan bahwa seluruh permukaan tetap konsisten dan kohesif secara visual.
Profil tepi: Profil tepi melibatkan penggunaan alat khusus untuk membuat bentuk dekoratif di sepanjang tepi ubin, mengubahnya dari potongan sederhana dan lurus ke desain yang lebih rumit dan hias. Teknik ini tidak hanya memberikan keamanan tambahan dengan menghilangkan ketajaman tetapi juga berkontribusi pada nilai estetika ubin. Profil tepi umum termasuk profil lurus, bulat, dan ogee (kurva berbentuk S), masing-masing menawarkan tampilan yang unik. Profil sangat ideal untuk menciptakan hasil akhir yang disesuaikan dan kelas atas yang meningkatkan desain seluruh ruang. Metode ini sangat berguna saat membuat perbatasan, aksen, atau transisi antara berbagai jenis lantai atau lapisan dinding.